Tuesday, June 21, 2011

Kesan dan Pesan Plano

Kesan masuk Plano : awalnya merasa bebaaaaan sekali waktu semester 1 dapet tugas-tugas segitu b uanyaknya sampe bikin gila -,-. saking udah seringnya jadi terbiasa bahkan udah tahan banting, dan alhamdulillah selama di Plano saya punya teman-teman kelas yang saya cintaiiiiii, ada ririn, ata, mita, mami, panda, daaaannn lain lain
Pesan : Semoga planologi Undip Semarang makin JAYA JAYA JAYA !!!!

Alasan Masuk Plano

Mendekati kelulusan SMA, saya mulai memikirkan mau melanjutkan ke perguruan dimana, ayah saya merekomendasikan agar saya masuk planologi. awalnya memang saya tidak tau apa itu Planologi?? dan ayah saya menceritakan banyak tentang plano. Studi teknik yang mempelajari perencanaan wilayah atau Kota. Lalu, setelah ada saringan masuk Undip melalui UM 1, alhamdulillah saya lolos tes itu dan saya diterima. Dan harapan saya masuk Plano adalah saya ingin menata kota yang saya cintai yaitu kota Semarang ini dari segala permasalahan kota yang ada :)

Syuting GGS "Film Gueeeeeh"

Pembuatan film serimpi dilakukan di kota solo. Dari kedatangan saya beserta teman-teman “Film Gue“ untuk pertama kalinya ke kota Solo untuk survey tempat-tempat ataupun ikon-ikon yang ada di kota Solo. Selama pembuatan film banyak sekali hal yang membuat perasaan bercampur tidak karuan. Hal yang ga akan pernah terlupakan adalah ketika syuting diBandara Adi Sumarmo, Solo. Disana Kami dengan percaya diri memasang tripot seenaknya untuk pengambilan film, tiba-tiba ada orang yang mendatangi kami dan ternyata dia adalah bagian keamanan bandara, dia memberi tau bahwa dilarang mengambil gambar disini (di area bandara). Daaaaaaaaaaannnn, mau ga mau kita harus get out -,- Get out dari bandara itu. Yaaaah sedih bercampur malu, dicampur rasa dongkol yang ga karuan-karuan. Malunyaaaaa ya Tuhan
Tapi disamping itu, kami nyesel, seharusnya kelompok kami tidak perlu membawa-bawa tripot ketika di bandara, seharusnya kita memamng harus pandai-pandai membaca situasi. Dan akhirnya diam-diam lah kami mengambil gambar nya. Walaupun objek yang kita inginkan sudah tidak bisa diambil lagi, ya sudaaah. Kita ga abis akal, dan akhirnya tiap scene kita ambil syuting di bandara Ahmad Yani.

Tuesday, June 14, 2011

Wisata Budaya Kampung Batik Laweyan

Solo merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang masih kental dengan budaya Jawa. Dengan slogan pariwisatanya “The Spirit of Java” ini, Kota Solo bertekad terus menjaga dan melestarikan budaya jawa untuk mengaet para wisatawannya berkunjung ke kota ini. Batik merupakan salah satu produk budaya yang telah menjadi Icon Kota Solo. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya. Khas batik Solo sudah dikenal di seluruh Indonesia dan menjadi produk andalan ekspor.
Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Disini banyak sekali terdapat sentra kain batik, dan salah satunya yang tersohor adalah Kampung Batik Laweyan. Pada artikel ini akan membahas tentang kebudayaan masyarakat kampong Laweyan dan hasil dari kebudayaannya itu sendiri.

Kampung Laweyan
Kampung Laweyan berada di wilayah Desa Lawiyan atau Laweyan, Kecamatan Lawiyan, Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Perjalanan menuju Laweyan dapat diawali dari kota Solo dengan waktu sekitar 30 hingga 45 menit perjalanan. Kampung Laweyan merupakan salah satu sentra industri Batik Solo. Bagi pecinta Batik Solo, nama kampung ini mungkin sudah tidak asing lagi. Konon, di kampung inilah corak Batik Solo yang kemudian mempengaruhi gaya batik di Yogyakarta, Pekalongan serta Lasem lahir.

Kampung Batik Laweyan
Sumber : www.http://kabarsoloraya.com
Ketika pertama kali masuk ke kampung Laweyan, deretan bangunan tua seakan menyambut kedatangan Anda. Konon, hampir sebagian besar arsitektur bangunan itu dipengaruhi oleh perpaduan rumah tradisional Jawa, Cina, dan Eropa. Menurut sejarahnya, kampung ini telah menjadi kawasan sentra industri batik sejak tahun 1546 Masehi. Dari dulu hingga kini, masyarakat di kampung ini secara terus menerus menekuni kegiatan membatik. Bagi warga Laweyan, membatik merupakan tradisi turun temurun. Begitu kuatnya tradisi membatik, rumah mereka seringkali tidak hanya dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, melainkan juga menjadi tempat produksi sekaligus kios Batik.
Ciri khas bentuk rumah tradisional Laweyan yakni terkesan kuno. Pagarnya terbuat dari tembok batu bata dan semen setinggi 3 hingga 5 meter dari permukaan tanah. Tak heran, jika jarak setiap rumah yang berhadapan tampak seperti membentuk lorong sempit. Tak hanya itu, bangunan rumah di Kampung Laweyan umumnya dibangun bederet. Jika terdapat dua rumah yang dibangun saling berdekatan, seringkali diantara rumah tersebut terdapat satu pintu penghubung. Meskipun diantara mereka saling bersaing untuk menawarkan batik kreasinya, dari pintu itulah silahturahmi dengan tetangga sekitar tetap terjaga.

Masyarakat Laweyan dan Peradabannya
Etnis dan suku yang banyak berada di Laweyan adalah suku jawa, berdasarkan kesamaan etnis, sejak jaman kerajaan Mataram,Laweyan banyak di tinggali oleh bangsa Jawa dan profesinya dalah juragan batik sampai sekarang. Mayoritas Mata Pencaharian penduduk di Laweyan sebagian besar adalah pedagang batik ini semua berkat jasa Kyai Ageng Henis,selain menyebarkan agama, Kyai Ageng Henis juga mengajarkan masyarakat laweyan bagaimana caranya membuat batik. Jadilah Laweyan yang dulunya hanya memproduksi kain tenun kini berubah menjadi produsen batik. Masyarakat di laweyan menurut sejarahnya adalah masyarakat yang menghasilkan keturunannya dengan tradisi kawin saudara, yaitu menikah dengan keluarganya yang masih berhubungan darah. Tujuannya adalah harta benda yang di miliki keluarga itu tidak jatuh ketangan orang lain yang bukan saudara. Selain itu pernikahan antar saudara juga bisa menciptakan suatu keluarga besar yang nantinya bisa melanjutkan usaha batik mereka.



Batik Khas Laweyan
Di kampung Laweyan, kita dapat menemukan beragam jenis batik, seperti batik tulis, cap maupun batik printing. Dari sekian banyak motif, motif khas batik Laweyan yakni Tirto Tejo dan Truntum. Berikut adalah gambar jenis batik yang ada dan motif batik khas Laweyan itu sendiri.

batik cap batik tulis batik printing


Motif batik Tirto Tejo Motif batik Truntum
Sumber : http://demambatik.blogspot.com

Di kampung ini, kita juga dapat membeli batik dengan beragam motif sesuai selera. Tak hanya berupa sehelai kain bahan, pengrajin batik di Laweyan juga membuat bahan batik menjadi bedcover, seprei, baju, tas, serta kerajinan lain. Untuk harganya, membeli batik langsung dari pengrajin Laweyan relatif lebih murah jika dibandingkan dengan tempat lain karena yang telah dijelaskan tadi Kampung Laweyan merupakan sentral pengrajin batik. Ketika berkunjung ke kampung Laweyan, kita tidak hanya dapat membeli beragam motif dan jenis batik. Di beberapa kios ada yang menawarkan dan juga dapat melihat langsung, bagaimana batik tersebut dibuat. Kita dapat melihat dari dekat proses pembuatan motif batik, pewarnaan, pencelupan, hingga pengeringan. Bahkan, jika tertarik, kita juga dapat membuat sendiri batik tulis sesuai dengan motif yang diinginkan.
Di Kampung Batik Laweyan, batik tulislah yang paling dicari oleh pembeli karena motifnya itu yang membuat jatuh hati para pembelinya. Tak heran mengapa batik tulis memiliki harga mahal, karena butuh proses lama dan keahlian tinggi bagi si pembatik. Adapun proses pembuatan batik tulis meliputi beberapa tahapan :
› mola (membuat pola),
› ngiseni (mengisi bagian yang sudah dibuat polanya),
› nerusi (membatik pada sisi sebaliknya),
› nemboki (menutup bagian kain yang tidak akan diwarnai),
› mbiriki (proses penghalusan tembokan),
› pewarnaan,
› nglorot (merebus kain agar malamnya larut / lepas)
› dan mbabari.

Kesimpulan dan Saran
Kampung laweyan sebagai salah satu situs sejarah yang paling terkenal di Indonesia harus di lestarikan yaitu tentang batiknya, dan juga budaya masyarakatnya serta mitos yang dimiliki masyarakat Laweyan. Hal ini perlu dijaga agar tidak terjadi klaim yang membuat batik Laweyan diambil oleh negara atau daerah lain. Yang tidak lain batik ini merupakan julukan atau identitas dari Kota Solo dan juga Kampung Batik Laweyan.


DAFTAR PUSTAKA
Ari. 2010. “Kunjungan Ke Kampung Laweyan,” dalam SentraKUKM.com. http://www.sentrakukm.com/index.php/beranda/330-kunjungan-ke-kampung-laweyansolo-. Diunduh Minggu, 3 April 2011

http://www.scribd.com/doc/38070487/Batik-Solo. 2011. “Batik Solo,” dalam Scribd . Diunduh Minggu, 3 April 2011

REMEMBERING

http://youtu.be/pLFtydNZSFs

Monday, June 13, 2011

DRAFT TEKOM "revisi 2"

BAB I
PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang
Dalam Perkembangannya, Teknik Komunikasi sangat diperlukan dalam segala hal di bidang manapun. Istilah Teknik Komunikasi sendiri berarti ilmu yang mempelajari tentang cara -cara penyampaian suatu suatu informasi melalui suatu media kepada orang lain. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas hidupnya. Hal itu ditopang oleh dua aspek yaitu hard skill berupa akademis dan soft skill berupa komunikasi. Informasi yang disampaikan bukan sekedar sampai kepada penerima namun ada cara-cara tertentu agar penyampaiannya lebih maksimal dan tidak terjadi miss communication.
Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi berlangsung apabila antara orang yang satu dengan yang lain memiliki kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Selain itu, komunikasi dapat mengepresikan perasaan dan emosi kita. Komunikasi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh perencana. Dengan mempelajari teknik komunikasi, kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya berkomunikasi dengan masyarakat ataupun partner dengan baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan informasi. Dalam mata kuliah teknik komunikasi ini, mahasiswa diberikan tugas besar secara berkelompok berupa pembuatan film, poster, website, dan buku laporan konsep design. Hal ini,juga berfungsi dalam pembuatan film kami, karena dalam menyampaikan isi dalam film kami,perlu adanya pembelajaran teknik komunikasi agar informasi yang kami sampaikan dapat dimengerti oleh audience.
Tugas Besar Teknik Komunikasi ini bertujuan agar setiap mahasiswa lebih memahami tentang cara-cara penyampaian informasi melalui berbagai macam media. Media tersebut berupa Banner/Poster, video (film) dan website yang merupakan media untuk memenuhi tugas besar teknik komunikasi. Tema yang kelompok kami pilih adalah “Wisata Budaya Nusantara”. Wisata Budaya Nusantara adalah konsep tema yang menekankan pentingnya memperkenalkan dan mempopulerkan budaya nusantara sebagai hasil ataupun aset budaya bangsa sendiri. Semakin majunya perkembangan zaman, diikuti dengan pesatnya pengaruh budaya barat yang berkembang di nusantara. Hal ini ironis dengan perkembangan masyarakat di Indonesia yang kurang memperhatikan budayanya sendiri, di bandingkan dengan negara lain yang justru lebih memperhatikan budaya kita. Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila masyarakat Indonesia tidak mengoptimalkan dan tidak melestarikannya dengan baik. Sebagai bangsa Indonesia  kita bersama-sama mewujudkan kelestarian kebudayaan kita agar tidak ada lagi pengklaiman budaya Indonesia oleh Negara lain.
Alasan pemilihan tema Wisata Budaya Nusantara adalah :
·         Memperkenalkan budaya nusantara
·         Keprihatinan melihat kondisi budaya nusantara yang semakin pudar
·         Melestarikan kebudayaan nusantara
·         Menyadarkan anak bangsa untuk mencintai budaya nusantara
Pada laporan konsep design ini mengambil ikon budaya Tari Serimpi. Tari Serimpi inilah yang dijadikan ikon budaya nusantara yang kami perkenalkan. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Ketika Pakubuwono IX memerintah kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1861-1893, beliau berkenaan merubah nama Sangapati menjadi Sangupati.
Sesungguhnya sajian tarian srimpi tersebut tidak hanya dijadikan sebagai sebuah hiburan semata, akan tetapi sesungguhnya sajian tersebut dimaksudkan sebagai bekal bagi kematian Belanda, karena kata sangopati itu berarti bekal untuk mati. Salah satu kekayaan Keraton kasunanan Surakarta ini tengah diupayakan konservasinya adalah berbagai jenis tarian yang sering menghiasi dan menjadi hiburan pada berbagai acara yang digelar di lingkungan keraton. Dari berbagai jenis tarian tersebut yang terkenal sampai saat ini adalah tari Serimpi Sangopati. Penamaan Sangopati sendiri ternyata merupakan salah satu bentuk siasat dalam mengalahkan musuh. Tarian Serimpi Sangopati sendiri merupakan tarian yang dilakukan 4 penari wanita dan di tengah-tengah tariannya dengan keempat penari tersebut dengan keahliannya kemudian memberikan minuman keras kepada pihak Belanda dengan memakai gelek inuman. Saat ini tari Serimpi Sangopati masih sering ditarikan, namun hanya berfungsi sebagai sebuah tarian hiburan saja. Dan adegan minum arak yang ada dalam tari tersebut masih ada namun hanya dilakukan secara simbolik saja, tidak dengan arak yang sesungguhnya.

1.2          Tujuan
Tujuan dari pembuatan film bertemakan “Wisata Budaya Nusantara” adalah untuk memperkenalkan tari tradisional kepada para penontonnya, agar lebih mencintai dan peduli pada budaya nusantara, dengan Tari Serimpi sebagai salah satu budaya yang dimaksudkan.

1.3          Sasaran
Target pemirsa dalam pembuatan tugas besar Teknik Komunikasi adalah seluruh mahasiswa Teknik Planologi Universitas Diponegoro dan civitas kampus. Untuk memperoleh tujuan tersebut diatas, sasaran yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
        Mencari dan mengumpulkan informasi mengenai tarian Serimpi dari berbagai media.
        Melakukan pengamatan langsung ke sanggar tari tradisional.
        Mengolah dan menyajikan data dengan menggunakan beberapa perangkat lunak yang mendukung.
        Mempublikasikan hasil pengamatan dalam bentuk berupa poster, website, dan film.
        Mengkomunikasikan produk akhir agar dapat memberikan kesan dan pesan bagi siapa saja yang menontonnya

1.4          Ruang lingkup
Ruang lingkup materi dan penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
·         Gambaran tentang keanggunan tari serimpi yang merupakan warisan kebudayaan nusantara.
·         Kota Solo sebagai suatu wilayah yang masih kental dengan budaya Jawa-nya
·         Langkah kerja pembuatan poster, website, dan film.

1.5          Rincian Anggota Kelompok
Kelompok kami terdiri dari delapan anggota. Untuk menyelesaikan tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi ini, kelompok kami dibagi menjadi 4 penanggung jawab atas masing-masing tugas.
Berikut pembagian tugas kelompok dua:

1. Penanggung jawab skenario :
a.    Ratri Septi Adiana (21040110120034)
b.    Rischa Oktarisari (21040110120056)
            2. Penanggung jawab poster :
a.    Rezky Arief Ramadhan (21040110120018)
b.    May Istikasari (21040110110010)
            3. Penanggung jawab website :
a.    Ismi Farhani (21040110120014)
b.    Rizka Fadhilah (21040110120040)
4. Penanggung jawab dokumen audio visual :
a.    Ariga Rahmad Safitra (21040110110044)
b.    Lutfi Rahmat Firdaus (21040110120028)


BAB II
KAJIAN TEORI
           
           
            2.1. Teori Dasar Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
Menurut (Robbins, 2002 : 310-311), fungsi komunikasi ada 4 yaitu :
a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif.
Media Komunikasi dipergunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran. Menurut (Suranto,2005), jenis media komunikasi berdasarkan bentuknya ada 4 yaitu  :
a.   Media Cetak, ialah segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan, contohnya seperti surat kabar, pamflet, brosur, bulletin dan sebagainya.
b.   Media Visual atau Media Pandang, artinya untuk menerima pesan yang disampaikan digunakan indera penglihatan. Misalnya film, televisi, lukisan, foto, pameran, dll
c.   Media Audio, untuk menerima pesan yang disampaikan dengan menggunakan indera pendengaran, seperti radio, telepon, tape recorder dan sebagainya.
d.   Media Audio-Visual, ialah media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar. Jadi untuk dapat mengakses informasi yang disampaikan, digunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus. Yang termasuk dalam jenis ini adalah tv dan film.

2.2 Teori Dasar Film
            Film adalah salah satu bentuk karya seni audio visual yang menjadi fenomena dalam kehidupan modern, setelah ditemukan media untuk mengapresiasikan tentunya. Film merupakan seni mutakhir dari abad 20 yang dapat menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran dan memberikan dorongan terhadap penontonnya. Film juga memiliki kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan dari pembuat film kepada penontonnya. (menurut Soemarno, 1998).

2.3 Teori Dasar Poster
                        Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Dalam pembuatan design visual atau grafis, ada beberapa prinsip – prinsip yang harus diperhatikan, yaitu meliputi :
·       Simplicity, yang berarti mewakili banyak issue materi problematis pengelompokan data kompleks, dengan perbatasan kata 15 – 20 kata.
·       Unity, yang berarti memberikan kesan keutuhan aransemen terlihat sistematis, hierarki proses.
·       Balance, yang berarti memberikan keseimbangan rasa keteraturan dan kesatuan.
·       Emphasis, yang berarti difokuskan pada permainan huruf – huruf tebal – tipis, permainan huruf besar – kecil, warna – warna khusus, dan layout spesifik dan lain sebagainya.
Di dunia ini terdapat jutaan warna, tetapi warna – warna tersebut hanya dapat dibedakan menjadi beberapa golongan warna. Setiap warna dapat dideskripsikan memiliki tiga atribut nama, yaitu meliputi :
·       Hue, diidentifikasikan sebagai kelompok warna atau nama warna itu sendiri. Misalnya : merah, hijau, atau ungu. Hue berhubungan langsung dengan panjang gelombang dari warna itu sendiri.
·       Saturation, disebut juga ”Chroma” dengan ukuran kemurnian dari beberapa warna dan seberapa tajam ataupun tumpul warna tersebut.
·       Brightness, disebut juga luminasi yang berarti gelap atau terangnya warna tersebut. Seperti halnya sebuah warna akan terlihat berbeda ketika dalam keadaan remang – remang atau dalam keadaan terang.
                        Poster adalah salah satu media komunikasi berupa desain grafis yang mengandung pesan berupa gambar dan tulisan. Tujuan pembuatan poster adalah untuk menyampaikan suatu keinginan, mengumumkan sesuatu agar diketahui masyarakat dan mengingatkan mereka tentang hal-hal yang dianggap penting dan bahkan mengajak masyarakat untuk melakukan apa yang ada di dalam poster. Poster bisa menjadi sarana pendidikan, iklan, propaganda, dan karya seni terkenal. Ada beberapa ketentuan dalam pembuatan poster yaitu :
a.      Ukuran font harus jelas dan dapat terbaca hingga radius 3meter
b.      Gambar dan karikatur dibuat semenarik mungkin supaya dapat menarik perhatian calon pembaca.
c.      Pesan yang akan disampaikan ditulis dengan bahasa yang menarik perhatian.

2.4 Teori Dasar Website
                        Website merupakan suatu kumpulan halaman web, gambar, video atau segala asset digital yang di letakkan pada satu atau lebih web server. Walaupun hanya mempunyai satu halaman web bisa dikatakan website. Dengan website kita dapat menyalurkan hobi yang dimiliki, menunjukkan karya agar diketahui banyak orang seperti film, foto, poster dan image editing, dan sarana promosi yang bisa menjadi bahan promosi yang murah dan tak terbatas.

2.5 Teori Skenario
Skenario adalah kerangka kerja terperinci yang ditulis sebagai landasan kerja dalam pembuatan film. Bagian-bagian skenario antara lain:
·         Cerita Dasar
Sebelum membuat skenario,kita harus tahu apa yang akan ditulis.Yang pertama kita butuhkan adalah cerita dasar,yaitu penjelasan mengenai proses film yang akan kita buat secara umum.
·         Setting atau lokasi
Dalam film,pastinya terdapat beberapa adegan-adegan. Tiap adegan,kita harus menentukan setting dan lokasi terlebih dahulu. Penentuan konsep akan memudahkan kita dalam menentukan setting atau lokasi pembuatan film.
·         Sinopsis
Dalam pembuatan film,perlu adanya sinopsis,yaitu  cerita singkat yang dapat menggambarkan isi dari film tersebut. Sinopsis harus memuat unsur tokoh,waktu dan tempat kejadian permasalahan.
·         Alur cerita
Alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung-menyambung dalam suatu cerita. Alur dalam film ini adalah alur maju. Sebuah alur cerita terbagi menjadi beberapa scene. Tujuan dari pembuatan alur cerita ini adalah untuk menciptakan perkembangan persoalan dan unsur dramatik yang bisa selesai dalam satu fase disetiap scenenya.

2.6 Media Peralatan dan Software
2.6.1 Media Peralatan
·      Komputer dan Printer
Komputer digunakan untuk membuat laporan, skenario, dan film. Dengan komputer dapat memudahkan pengeditan bila diperlukan. Printer berfungsi mencetak hasil laporan dan scenario
·      Transportasi
                       Transportasi sebagai sarana menuju lokasi syuting
·      Handycam
Alat pengambilan gambar lokasi beserta pemerannya
·      Digital Camera
     Pengambilan gambar untuk poster, website, dan beberapa potongan gambar pada film

2.7 Software
·         Microsoft Word
            Program yang berfungsi untuk pembuatan laporan dan skenario
·         Microsoft Office Power Point
            Program yang berfungsi untuk presentasi
·         Photoshop CS5
            Program yang berfungsi untuk pembuatan, pengaturan efek dan pengeditan poster
·         Adobe Premier CS3
Program yang berfungsi dalam pembuatan, pengeditan, penggabungan film dan menambah efek pada gambar dan juga lagu
·         U Lead corel video studio 12
Program yang berfungsi dalam pengeditan film terutama pada pemotongan gambar

























BAB III
GGS (GARA – GARA SERIMPI)

3.1
Konsep Film
            3.1.1 Bentuk skenario
Bentuk skenario film yang bertemakan “Wisata Budaya Nusantara” dan dengan judul GGS (Gara-Gara Serimpi) ini adalah narasi. Didalam skenario tersebut, kami menggambarkan bagaimana perjuangan seorang yang berasal dar luar negeri mempelajari budaya tarian Serimpi khas Jawa Tengah. Dari situ kita dapat mengetahui seberapa pentingnya kita sebagai anak bangsa harus melestarikan budaya Nusantara.

3.1.2 Produksi Film
Film ini diproduksi oleh kelompok 2 Teknik Komunikasi 2011 dengan nama rumah produksi yaitu Film Gue Production”
           
            3.1.3 Genre
            Genre dari film ini adalah drama komedi

            3.1.4 Log Line
            Log line dari film yang kami buat adalah “Ketika Budaya Menentang Hati”

3.1.5 Sinopsis
            Kebudayaaan Indonesia sangat indah dan beragam. Banyak yang mencitai budaya Indonesia. Kelompok kami menggambil Tarian Serimpi yang menjadi ikonnya. Di film ini kami akan menampilkan suatu cerita dimana terjadi kekuatan budaya dari seorang yg berasal dari luar negeri yang cinta pada budaya tarian Serimpi milik Nusantara. Konflik bermula ketika keinginannya untuk mempelajari tarian Serimpi itu dilarang oleh kedua orangtuanya. Walaupun di tentang keras, ia tetap mempelajari tarian serimpi. Dari situlah, dapat menjadi pembelajaran bagi para pemirsanya untuk lebih cinta kepada budayanya sendiri.

3.1.6 Penokohan
·         Rischa Oktarisari        : sebagai Anak Malaysia - Siti
karakter : baik hati, pantang menyerah, sedikit agresif
·         Lutfi Rahmat Firdaus  : sebagai Ayah Anak Malaysia - Dady
karakter : keras kepala, diktator
·        Ismi Farhani                : sebagai Ibu Anak Malaysia - Mami
karakter : cerewet
·        Rezky Arief R             : sebagai Orang Indonesia - Jono
karakter : polos, santun, kolot
·        Ariga Rahmad Safitra : sebagai Body Guard Siti -  Asraf
karakter : suka mengatur
·        Ratri Septi Adiana       : sebagai Penari jawa - Sekar
karakter : lembut, sedikit cerewet
·        Rizka Fadhilah                        : sebagai Penari jawa - Kinan
karakter : lembut, sedikit cerewet
·        May Istikasari              : sebagai Pelatih sangar tari jawa - Gendis
karakter : lembut, sedikit cerewet






            3.1.7 Skenario

Scene 1
Tempat : bandara

Siti       : “Dadyyyyyyyyyy……………” (lari menuju Mami dan Dady)
Dady   : (seakan ingin dipeluk Siti)
Mami   : (berpelukan dengan Siti) “Sudah tampak besar kau kini nak?”
Siti       : “Iya dong, Maminya aja besar emangnya kayak Dady”(tersenyum meledek sambil melirik Dady)
            Maaafff Daaadyy”
Siti       : “Yuk kita kerumah”

Scene 2
Tempat            : Rumah Kediaman Dady dan Mami

Dady   : “Jonooooo…. Jonoooo….”
Jono    : “Ada apa tuan?” (bersikap sopan)
Dady   : “Kenalkan ini saya punya putri.”
Jono    : (terpana melihat Siti)
Siti       : “Siti” (mengulurkan tangan pada Jono)
Jono    : “Jono” (bersalaman dengan Siti)
Mami   : “Hussh!!!” (menepuk pundak Jono) “Sudah jangan lama – lama, antarin tuh Siti ke kamar”

Scene 3
Tempat            : Rumah kediaman Dady (ruang tamu)

Keesokan harinya
Dady   : “Sitiiiii…. Sitiiiii……”
Siti       :” Iya Dady” (berlari ke arah Dady)
Dady   : “Kenalin, ini Umar. Dia nanti yang bakal nemenin kamu selama liburan disini”
Siti       : “Yaaaah Dady L “ (berlari ke arah kamar dengan nada kecewa)

Scene 4
Tempat            : Kediaaman Dady (pintu luar)

Siti       : “Ya ampuuuuun….Tak bosen apa kau ini ngikutin terus. CAPEK DEEEEH……..”
Umar   : “Itu sudah tugas saya tuan putri”

Tiba-tiba Jono menuntun sepedanya keluar rumah

Siti       : “Umaaar… Liat tuh” (menunjuk ke dalam rumah)
Umar   : (menengok ke dalam rumah)
Siti       : “KABUUUUUUUUUUUUUUUUUUURRR………..” (berlari ke arah Jono)
            “Mas Jono, cepetan jalaaaaaannnn….” (sambil menepuk punggung Jono)
Umar   : “Tunggu tuan putri……….” (terjadilah kejar-kejaran)

Scene 5
Tempat            : Pendopo

Siti       : ”STOOOOPPP….”
Jono    : (mengeremkan sepedanya)
Siti       : “Ini tempat apa sih?”
Jono    : “ ini sanggar tari. Nonton yuk..”

Setelah menyaksikan tarian, Siti pun menghampiri para penari

Siti       : “itu tari apa sih mbak?
Gendis : “tari Serimpi non”
Sekar  : “Non mau latian nari juga???”
Kinan   : “Kalo mau besok pagi dateng ya non”
Siti       : “iya mau muu..”
           
Scene 6
Tempat            : Kediaman Dady (pagar rumah)

Umar   : “Itu dia pak orangnya datang”
Dady   : “Sini kamu Siti !!! “ (menjewer telinga Siti)
            “Mami, bawa masuk Siti”
            “Kemana aja kamu Jono? Kali ini kamu saya maafkan, besok besok tiada maaf bagimu
Jono    : “Baik Pak”

Scene 7
Tempat            : diruang tengah

Siti menghampiri Dady dan Mami.
Siti       ; “Siti penge ngomong seusatu”
Mami   : “ya??”
Siti       : “Sitii,…. Siti…” (dengan nada terbata-bata) “Siti boleh yaa belajar tari Serimpi??”
Dady & Mami  : “APAAAA!!!” (Bback sound jeng jeng jeng)
                        “No No No No, oooo tidak bisaaaa” (nada sule)
Siti       : Mami Dady jahat !!!

Scene 8
Tempat            : kamar Siti

Mami   : “Siti bangun !” (membuka pintu kamar)
            “Bangun nak” (membuka selimut yang ternyata hanya guling yang ditutup selimut)
            “DADYYYYYYYYYY”
Dady   : “Ada apa mami??” 
Mami   : “Liat anak kita”
Dady   : “WHAT?? SITI??” (berubah jadi guling)
Mami   : “Aduh papi…. Bukan itu. Tapi Siti kabur :(

Scene 9
Tempat            : pendopo

Para penari tengah menari

Scene 10
Tempat            : Bale Kambang

Jono    : “Tari kamu bagus banget” (efek jatuh cinta)
Siti       : “Ah bisa aja”
Jono    : “Idung kamu bagus deh Siti”
Siti       : “Emang kenapa??”
Jono    : “Aku mau dong jadi upil kamu”
Siti       : “Iiiiiiiih gombal

Tiba-tiba Umar, Dady, Mami datang dengan becak . Siti diomelin

Mami   ; Siti muai besok kamu kudu pulang. Jono kamu saya pecat 9melempar uang ke muka Jono

Scene 11

Siti       : Dadyyyyy, Mamiiiiiii….. Maafin Siti

Tiba-tiba Jono datang

Jono    : “Tunggu Siti” ( NAMUN dihalangi umar)
Dady   : “Sudah biarkan”

Jono pun menghampiri siti.

Jono    : “Ini ada sesuatu buat kamu” (memberikan kotak)
Siti       : “Ini apa??”
Jono    : “Ini sesuatu hal yang kamu akan ingat terus dengan Tarian Serimpi”

Jono pun pergi meninggalkan Siti. Dibukalah kotak itu.
Setelah dibuka, ternyata kotak itu pun berisikan foto – foto Siti sewaktu Siti belajar tarian Serimpi.

Siti       : Dadyyy . . . Mamiiii. . . .
Dady & Mami : Mengangkat Jempolnya

Siti       : Jonoooooooooo . . . (berlari menghampiri  Siti)

Akhirnya pun Dady dan Mami menyetujui Siti untuk belajarTarian Serimpi dan Menjalin hubungan dengan Jono. Itu semua terjadi “GARA -GARA SERIMPI”





















3.2 Konsep Poster

Text Box: Pemeran Utama dalam film “Gara – Gara Serimpi”Text Box: Gara – Gara Serimpi
Judul film
Text Box: Ketika Budaya Menentang Hati 
yang menjadi Log line film 
Text Box: Tugu Solo 
menggambarkan bahwa film di ambil di kota Solo
                      serimpi kasaran.jpg






















BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan dan Saran
4.1.1 Kesimpulan
Dalam proses penentuan sub-tema yang kami buat tentunya terdapat berbagai kendala. Mulai dari ide pembuatan sinopsis, penentuan judul, dan jenis budaya yang ingin kami angkat. Semua hal ini membutuhkan pertimbangan bersama melalui musyawarah yang sering dilakukan kelompok kami agar terjalin kerjasama yang diharapkan dan kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Juga keterbukaan setiap individu apabila memiliki ide dan gagasan demi kelancaran proses pembuatan tugas ini.

4.1.2 Saran
               Saran yang dapat kami sampaikan mengenai Mata Kuliah Teknik Komunikasi ini sebaiknya dalam pemberian tugas, lebih dijelaskan secara terperinci dari segi batas pengerjaan tugas, deadline, dan format tugas. Hal ini dikarenakan jenis tugas yang diberikan merupakan tugas besar yang sifatnya berkala. Tugas ini membutuhkan pemikiran, ide, dan kreatifitas yang tinggi untuk mencapai hasil yang maksimal. Sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan tugas ini lebih matang dengan mencurahkan ide dan kreatifitasnya.